GIGITAN NYAMUK PADA BAYI

Gigitan nyamuk sebenernya tidakjadi masalah kalau saja yang ngegigit bukan nyamuk betina. Makanan nyamuk jantan (sebenarnya betina juga) makan dari sari bunga tanaman, tapi nyamuk betina butuh makan darah karena mereka perlu protein untuk mematangkan telur, yang akan mereka taruh di permukaan air tenang nantinya.
Nyamuk sendiri adalah serangga kecil dengan kaki-panjang-yang-kelihatan-rapuh dan berparuh di mulutnya. Penampilan seperti itu menipu, sebenernya sih — nyamuk betina dilengkapi dengan paruh berbentuk seperti tombak sangat tajam buat mencari makanan buat anak-anaknya.
Maka dari itu nyamukjuga dikenal sebagai hewan vektor penular penyakit yang bersinggungan dengan darah dari satu korban ke korban lain. Mereka bertanggung jawab atas penularan demam kuning,malaria,DBD,kaki gajah dan penyakit gawat lainnya. Di tempat-tempat dimana penyakit menular yang disebabkan oleh nyamuk tidak terlalu serius, gigitan nyamuk sendiri itulah yang bikin jengkel. Banyak sekali bayi dan anak-anak yang digigit nyamuk dibanding serangga lainnya.
Ketika nyamuk menyuntikkan moncong tombaknya ke kulit manusia, sang nyamuk akan menyuntikkan air liurnya — yang bercampur dengan enzim pencernaan dan anti pembekuan darah. Gigitan pertama tidak akan berasa. Gigitan berikutnya, orang akan merasakan adanya ‘protein asing’ masuk ke tubuh, dan bentol kecil, merah dan berasa gatal akan muncul beberapa waktu kemudian. Ini merupakan reaksi umum untuk anak-anak kecil. Setelah beberapa gigitan lagi, beberapa orang menjadi kurang sensitif lagi, kecuali yang punya alergi gigitan nyamuk. Beberapa anak kecil yang sudah agak besar tidak mengalami apa-apa setelah digigit nyamuk (kecuali mereka sudah lama tidak digigit nyamuk — maka proses bisa terulang dari awal lagi). Sedangkan untuk beberapa anak yang lain, akan tampak reaksi alerginya. Merka bisa rewel, lebam atau reaksi berupa rasa terbakar di kulit. Untuk anak-anak yang seperti ini, menghindari gigitan nyamuk adalah sebuah keharusan.
Nyamuk tertarik dengan sesuatu yang mengingatkan mereka pada sari bunga dan daging mamalia. Ketika anda berada di luar ruangan, pakailah pakaian berwarna terang yang menutupi hampir semua bagian tubuh anda, usahakan tidak ada kulit yang tebuka. Hindari warna-warna terlalu ngejreng seperti warna bunga. Warna Khaki, abu-abu, dan hijau lembut tidak terlalu menarik bagi nyamuk.
Nyamuk juga tertarik oleh bau manusia, dan inilah mereka memilih menggigit seseorang ( saya..he..he) lebih daripada yang lain !. Hindari wangi-wangian dalam sabun, sampo dan lulur. Hal-hal yang lain sih bagi nyamuk sama saja, kecuali mereka lebih memilih menggigit anak-anak dibanding orang dewasa. Banyak sepesies nyamuk yang memilih menggigit dari maghrib sampai fajar. Masalah akan lebih buruk kalau cuaca panas dan lembab. Hindari bermain di luar ruangan selagi musim gigitan nyamuk mencapai puncaknya di daerah anda. Lilin citronella mungkin beruna kalau anak-anak anda sedang bermain di luar. Tentu saja kita juga harus menghindari genangan air tenang. Orang yang beraksi alergi tinggi harus menghindari berada di daerah berawa.
Pusat Pencegahan dan KontrolPenyakit Menular Amerika (CDC) menyarankan penggunaan lulur anti-nyamuk di permukaan kulit yang terbuka. Senyawa efektifnya adalah DEET (N,N-diethyl meta-toluamide), yang merupakan formula anti serangga. Tapi lulur anti nyamuk yang mengandung DEET harus diberikan secara hati-hati kepada anak-anak. Jangan oleskan lulur ini dibawah pakaian, karena kandungan racunnya akan terserap oleh kulit. Jangan lupa, jangan oleskan di bagian tangan yang sekiranya akan bersentuhan dengan mata dan mulut. Lulur khusus anti nyamuk dengan kandungan 6-10% DEET boleh digunakan buat anak-anak. Untuk perlindungan yang lebih baik, selimut dan kelambu bisa direndam dulu dengan permethrin , yang merupakan lulur anti nyamuk yang diijinkan untuk digunakan di pakaian atau selimut. Jika digunakan sesuai petunjuk, permethrin akan mencegah gigitan nyamuk untuk beberapa minggu. Barang-barang ini bisa dibeli di toko-toko khusus perlengkapan militer, pecinta alam maupun bahan bangunan.
Kecuali anda tidak sedang bepergian ke daerah bernyamuk banyak, lebih baik menggunakan lulur anti nyamuk lembut untuk anak-anak. Lulur ini tidak akan membuat nyamuk pergi — tapi mereka tidak akan menggigit. Jika anda melihat ada nyamuk menggigit anak anda, mungkin lulurnya masih bekerja, tapi kalau tetap digigit berarti lulurnya kurang manjur.
Beberapa penelitian menganjurkan untuk mengonsumsi thiamine (vitamin B1) 25 mg sampai 50 mg tiga kali sehari sebagai obat manjur untuk menghindari gigitan nyamuk. Vitamin yang aman ini akanmemproduksi bau kulit yang tidak tercium oleh manusia tapi bikin mual nyamuk yang sedang hamil (Pediatric Clinics of North America, 16:191, 1969). Obat ini cocok untuk orang-orang yang bereaksi alergi tinggi terhadap gigitan nyamuk. Thiamine akan kelihatan hasilnya setelah 2 minggu setelah minum teratur, yaitu setlah baunyamerata ke seluruh permukaan kulit. Bawang putih juga bekerja dengan cara yang sama (kecuali tentu saja manusia juga ikut ‘menikmati’ baunya), tetapi penelitian belum pernah dilakukan untuk efek bau bawang putih ini. Satu penelitian terakhir gagal menunjukkan bahwa bawang putih berfungsi sebagai pencegah gigitan nyamuk (Med Vet Entomol, 2005, 19(1)84-9.)
Perwatan terhadap reaksi berlebihan akibat gigitan nyamuk adalah dengan kompres dingin, antihistamin, senyawa anti-gatal, dan obat-obat anti peradangan. Untuk kompres dingin, taruhlah satu pak es batu di dalam kain halus dan usap/tekan ke bagian yang bentol-bentol. Tanyakan ke apoteker anda obat-obat anti-peradanganyang tepat untuk buah hati anda. Beberap aobat hanya diperbolehkan lewat resep dokter.
Senyawa paling sederhana anti-gatal adalah pasta yang terdiri dari soda pengembang dan air. Gunakan air secukupnya untuk membikinadonan lengket, lalu sebarkan. Lulur calamin bekerja dengan cara yang sama, dan biasanya bekerja lebih lama. Anak-anak yang lain mungkin lebih cocok dengan lulur berbau menthol seperti balsem.
Untuk obat anti peradangan, ibuprofen (Motrin atau Advil) atau naproxen (Alleve) bisa mengurangi bercak merah, nyeri, gatal, sakit menelan dan demam. beberapa cream steroid dengan kadar tertentu juga bisa digunakan. Pada beberapa kejadian, reaksi gigitan nyamuk bisa sangat menyakitkan dan mengancam ketahanan sistem steroid di dalam tubuh kita.
Beberapa penelitian membuktikan bahwa beberapa ramuan anti-radang alami sangat manjur untuk manusia: oral evening primrose oil (Lancet, 2:1120, 1982) dan papaverine (Journal of the American Academy of Dermatology, 13:806, 1985). Cari saja di apotek terdekat.
Sedangkan perawatan yang bersifat lebih kuat dan dalam tahap penelitian adalah pemberian hormon thymic , recombinant gamma interferon, radiasi ultraviolet, berbagai obat kemoterapi, dan immunotherapy dengan sari nyamuk (Clinical Pediatric Dermatology, Saunders 1993, Ann Allergy Asthma Immunol, 2007 Sept:99(3):273-80), tapi kita hanya mempertimbangkan kalau reaksi penderita akan gigitan nyamuk betul-betul parah. Mungkin meeka akanmembaikdengan obat-obat eksperimen ini seiring jalannya waktu.
Memang kalau kita menganggap nyamuk seperti tikus maka kita bisa membasmi semua nyamuk di muka bumi ini. Tapi ada beberapa spesies ikan rawa yang memerlukan telur nyamuk untuk makanan mereka. Sedangkan ikan-ikan ini memegang peranan penting dalam sistem rantai makanan kita. Jadi, meskipun nyamuk menjadi momok kesehatan selama berabad-abad,mereka tetap penting dalam siklus ekosistem rawa dan tentu saja bagi penghuni lingkungan yang lain. Jadi, pemusnahan nyamuk di seluruh dunia bukan merupakan jawaban yang bijak.
Jadi, dengung nyamuk akan tetap ada di sekitar telinga kita. Dan IDAI blog telah banyak memberikan saran-saran yang mungkin bisa kita gunakan. Anda tidak perlu memakai semua saran tersebut, tapi anda butuh mencoba beberapa diantaranya demi kesehatan anak-anak kita. Jangan sampai karena saking takutnya nyamuk, kita melarang anak-anak kita bermain di luar ruangan, itu juga tidakbijak. Biarkan anak berkembang mengikuti dan menyesuaikan dengan alam sekitar.

Add a comment August 21, 2010

ALERGI PADA BAYI

MANIFESTASI KLINIS YANG BERKAITAN DENGAN ALERGI PADA ANAK
  • Sering batuk, batuk lama (>2 minggu), pilek, (TERUTAMA MALAM DAN PAGI HARI siang hari hilang) sinusitis, bersin, mimisan. tonsilitis (amandel), sesak, suara serak.
  • Pembesaran kelenjar di leher dan kepala belakang bawa.
  • Sering lebam kebiruan pada kaki/tangan seperti bekas terbentur.
  • Kulit timbul bisul, kemerahan, bercak putih dan bekas hitam seperti tergigit nyamuk. Sering menggosok mata, hidung atau telinga. Kotoran telinga berlebihan.
  • Nyeri otot & tulang berulang malam hari. Sering kencing, Bed wetting (Ngompol)
  • Sering muntah , nyeri perut, SULIT MAKAN disertai berat badan kurang (biasanya setelah umur 4-6 bulan).
  • Sering sariawan, lidah sering putih/kotor nyeri gusi/gigi, mulut berbau, air liur berlebihan, bibir kering.
  • Sering Buang air besar (> 2 kali/hari), sulit buang air besar (obstipasi), kotoran bulat kecil hitam seperti kotoran kambing, keras, sering buang angin, berak di celana.
  • Tidur larut malam/sering terbangun.
  • Kepala,telapak kaki/tangan sering teraba hangat.Sering berkeringat (berlebihan)
  • Mata gatal, timbul bintil di kelopak mata, mata sering berkedip, memakai kaca mata sejak usia sangat muda (usia 6-12 tahun).
  • Gangguan hormonal : tumbuh rambut berlebihadi kaki/tangan, keputihan.
  • Sering sakit kepala, migrain.

Manifestasi klinis yang sering dikaitkan dengan penderita alergi pada bayi.

  • GANGGUAN SALURAN CERNA : Sering muntah/gumoh, kembung,“cegukan”, sering buang angin, sering “ngeden /mulet”, sering REWEL / GELISAH/COLIK terutama malam hari), Sering buang air besar (> 3 kali perhari), tidak BAB tiap hari, BERAK DARAH. Hernia Umbilikalis (pusar menonjol), Scrotalis, inguinalis (benjolan di selangkangan, daerah buah zakar atau pusar atau “turun berok”) karena sering ngeden sehingga tekanan di dalam perut meningkat.
  • Kulit sensitif, sering timbul bintik atau bisul kemerahan terutama di pipi, telinga dan daerah yang tertutup popok. Kerak di daerah rambut.Timbul bekas hitam seperti tergigit nyamuk. Mata, telinga dan daerah sekitar rambut sering gatal, disertai pembesaran kelenjar di kepala belakang. Kotoran telinga berlebihan kadang sedikit berbau.
  • Lidah sering timbul putih (seperti jamur). Bibir tampak kering atau bibir bagian tengah berwarna lebih gelap (biru).
  • Napas grok-grok, kadang disertai batuk sesekali terutama malam dan pagi hari siang hari hilang. Bayi seperti ini beresiko sering batuk atau bila batuk sering lama (>7hari) dan dahak berlebihan )
  • Sesak bayi baru lahir disertai kelenjar thimus membesar (TRDN/TTNB). Bayi seperti ini menurut penelitian beresiko asthma sebelum usia prasekolah.
  • Sering bersin, pilek, kotoran hidung banyak, kepala sering miring ke salah satu sisi (Sehingga beresiko kepala “peyang”) karena hidung buntu, atau minum dominan hanya satu sisi bagian payudara. Karena hidung buntu dan bernapas dengan mulut waktu minum ASI sering tersedak
  • Mata sering berair atau sering timbul kotoran mata (belekan) salah satu sisi/kedua sisi.
  • Sering berkeringat (berlebihan)
  • Karena minum yang berlebihan atau sering minta minum berakibat berat badan lebih dan kegemukan (umur <1tahun).

Add a comment August 21, 2010

RAHASIA DIBALIK BAYAM

Mau Lebih Semangat? Makan Bayam!

Jika Anda pernah merasa kelelahan dan mengantuk usai makan, mungkin ada yang salah dengan menu Anda tersebut. Supaya hal tersebut tidak lagi mengganggu produktivitas Anda, pilihlah menu makanan yang melepas energinya secara peralahan, sehingga memberikan energi untuk menjalani hari yang lebih lama.

Mengasup makanan yang tepat sangat penting, terutama ketika Anda seringkali merasa kelelahan akibat stres dan gaya hidup yang supersibuk. Rasa lelah yang berulang akan menjadi kronis dan membuat Anda rentan penyakit jika tak segera ditangani. Salah satu bahan makanan yang bisa Anda pilih untuk melawan kelelahan tersebut adalah bayam.

Ya, bayam, makanan yang membuat tokoh kartun Popeye menjadi kuat. Bayam kaya akan nutrisi yang penting untuk melawan kelelahan dan membantu tubuh berenergi pada puncaknya. Bayam merupakan makanan yang paling kaya kandungan zat besi, magnesium, dan potasium. Selain itu juga merupakan sumber utama vitamin B yang meningkatkan tenaga.

Zat besi memiliki peran yang langsung dan penting untuk melawan kelelahan. Zat ini juga dikenal sebagai pendongkrak energi, membantu mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh, dan membantu tubuh untuk beraktivitas secara optimal. Tanpa oksigen yang cukup, sel tubuh kita melambat dan bahkan bisa berhenti bekerja.

Zat besi yang rendah bisa menyebabkan kelelahan mental, juga anemia. Gejala anemia termasuk; kelelahan, kekurangan energi, lemah, sulit berkonsentrasi, apatis, insomnia, dan kehilangan nafsu makan. Bayam dan sayuran berdaun hijau lainnya menawarkan zat besi yang tinggi, namun dengan kalori yang rendah. Bayam juga merupakan sumber vitamin C, yang tak hanya baik untuk kesehatan, tapi juga berfungsi untuk penyerapan zat besi.

Magnesium adalah salah satu mineral yang memainkan peran vital dalam produksi energi. Bahkan berhubungan erat dengan ratusan reaksi enzim di dalam tubuh kita, dan memainkan peran penting pada sistem kardiovaskuler, pencernaan, dan saraf, otot, ginjal, hati, dan otak. Kehadiran magnesium penting untuk memproduksi energi, pencernaan yang sehat, dan kesehatan saraf serta otot. Tak heran, ketika kita kekurangan magnesium, otak dan tubuh kita melambat. Bahkan kekurangan sedikit saja bisa menyebabkan kurangnya level energi, yang berakibat makin kerasnya kerja tubuh Anda, sehingga berakibat kepada kelelahan.

Gejala kekurangan magnesium antara lain; ketidakseimbangan gula darah, depresi, lemah otot, otot kram, kejang otot, tubuh tegang, kekurangan energi, kelelahan, sulit tidur, kebingungan, dan kehilangan nafsu makan. Seperti magnesium, potasium berfungsi untuk menjaga fungsi otot dan saraf. Fisik yang kelelahan karena kerja keras adalah penyebab utama kekurangan potasium, tapi juga bisa terjadi jika Anda mengalami dehidrasi karena sakit atau untuk alasan lain. Gejala kekurangan potasium meliputi; otot lemah, kebingungan, dan rasa lelah.

Disarankan untuk mengonsumsi nutrisi-nutrisi ini setiap hari. Jika memungkinkan, masukkan bayam di dalam menu bersantap Anda sesering mungkin. Cobalah untuk memasukkan bahan makanan ini ke dalam menu harian Anda sebisa mungkin, misal, bayam yang dikukus disajikan bersama telur di pagi hari, masukkan bayam di dalam sandwich, atau sebagai lauk untuk makan siang, dibuat sup di malam hari, dan sebagainya.

Add a comment August 21, 2010

VITAMIN

Pengertian dan Definisi Vitamin – Fungsi, Guna, Sumber, Akibat Kekurangan, Macam dll

Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Tanpa vitamin manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat melakukan aktifitas hidup dan kekurangan vitamin dapat menyebabkan memperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh kita.
Vitamin berdasarkan kelarutannya di dalam air :
  • Vitamin yang larut di dalam air : Vitamin B dan Vitamin C
  • Vitamin yang tidak larut di dalam air : Vitamin A, D, E, dan K atau disingkat Vitamin ADEK.
1. Vitamin A
  • Sumber vitamin A = susu, ikan, sayuran berwarna hijau dan kuning, hati, buah-buahan warna merah dan kuning (cabe merah, wortel, pisang, pepaya, dan lain-lain)
  • Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin A = rabun senja, katarak, infeksi saluran pernapasan, menurunnya daya tahan tubuh, kulit yang tidak sehat, dan lain-lain.
2. Vitamin B1
  • Sumber yang mengandung vitamin B1 = gandum, daging, susu, kacang hijau, ragi, beras, telur, dan sebagainya
  • Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B1 = kulit kering/kusik/busik, kulit bersisik, daya tahan tubuh berkurang.
3. Vitamin B2
  • Sumber yang mengandung vitamin B2 = sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, susu, dan banyak lagi lainnya.
  • Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B2 = turunnya daya tahan tubuh, kilit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, sariawan, dan sebagainya.
4. Vitamin B3
  • Sumber yang mengandung vitamin B3 = buah-buahan, gandum, ragi, hati, ikan, ginjal, kentang manis, daging unggas dan sebagainya
  • Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B3 = terganggunya sistem pencernaan, otot mudah keram dan kejang, insomnia, bedan lemas, mudah muntah dan mual-mual, dan lain-lain.
5. Vitamin B5
  • Sumber yang mengandung vitamin B5 = daging, susu, sayur mayur hijau, ginjal, hati, kacang ijo, dan banyak lagi yang lain.
  • Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B5 = otot mudah menjadi kram, sulit tidur, kulit pecah-pecah dan bersisik, dan lain-lain.
6. Vitamin B6
  • Sumber yang mengandung vitamin B6 = kacang-kacangan, jagung, beras, hati, ikan, beras tumbuk, ragi, daging, dan lain-lain.
  • Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B6 = pelagra alias kulit pecah-pecah, keram pada otot, insomnia atau sulit tidur, dan banyak lagi lainnya.
7. Vitamin B12
  • Sumber yang mengandung vitamin B12 = telur, hati, daging, dan lainnya
  • Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B12 = kurang darah atau anemia, gampang capek/lelah/lesu/lemes/lemas, penyakit pada kulit, dan sebagainya.
8. Vitamin C
  • Sumber yang mengandung vitamin C = jambu klutuk atau jambu batu, jeruk, tomat, nanas, sayur segar, dan lain sebagainya
  • Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin C = mudah infeksi pada luka, gusi berdarah, rasa nyeri pada persendian, dan lain-lain.
9. Vitamin D
  • Sumber yang mengandung vitamin D = minyak ikan, susu, telur, keju, dan lain-lain
  • Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin D = gigi akan lebih mudah rusak, otok bisa mengalami kejang-kejang, pertumbuhan tulang tidak normal yang biasanya betis kaki akan membentuk huruf O atau X.
10. Vitamin E
  • Sumber yang mengandung vitamin E = ikan, ayam, kuning telur, kecambah, ragi, minyak tumbuh-tumbuhan, havermut, dsb
  • Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin E = bisa mandul baik pria maupun wanita, gangguan syaraf dan otot, dll
11. Vitamin K
  • Sumber yang mengandung vitamin K = susu, kuning telur, sayuran segar, dkk
  • Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin K = darah sulit membeku bila terluka/berdarah/luka/pendarahan, pendarahan di dalam tubuh, dan sebagainya

Add a comment August 21, 2010

Kepemimpinan Dan Manajemen Keperawatan

MANAJEMEN KONFLIK

SEJARAH TERJADINYA MANAJEMEN KONFLIK
100 tahun yang lalu
–> Suatu kejadian yang alamiah dan peristiwa yang pasti terjadi di organisasi
Awal abad 20
–> Suatu kelemahan manajemen pada organisasi yang harus di hindari.
Pertengahan abad 19
–> Adanya ketidakpuasan staf dan umpan balik dari atasan tidak ada, maka
konflik diterima secara pasif sebagai suatu kejadian yang normal dalam organisasi
Tahun 1970
–> Konflik merupakan  suatu hal yang terpenting, dan secara aktif mengajak
organisasi untuk menjadikan konflik sebagai salah satu pertumbuhan
produksi

KATEGORI KONFLIK
Konflik dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu:
1.Intrapersonal à konflik yang terjadi pada diri sendiri
2.Interpersonal à konflik yang terjadi antara dua orang atau lebih dimana nilai, tujuan dan keyakinan berbeda.
3.Antarkelompok à konflik yang terjadi antara dua atau lebih kelompok orang, departemen, atau organisasi.
Konflik pd organisasi
–> Merefleksikan konflik intrapersonal, interpersonal dan antarkelompok
Konflik dlm organisasi
–> Dipandang secara vertikal dan horizontal.
–> Konflik horizontal terjadi antara staf dengan posisi dan kedudukan yang sama.
–> Konflik Vertikal terjadi antara atasan dan bawahan

PROSES KONFLIK
Proses konflik dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu:
1. Konflik Laten
–> Konflik yang terjadi terus menerus dalam suatu organisasi
2. Felt Conflict/Konflik yang dirasakan
–>  Konflik yang terjadi karena adanya sesuatu yang dirasakan sebagai ancaman, ketakutan, tidak percaya, dan marah.
3. Konflik yang nampak/sengaja dimunculkan
–> Konflik yang sengaja dimunculkan untuk dicari solusinya
4. Resolusi konflik
–> Penyelesaian masalah dengan cara memuaskan semua orang yang terlibat didalamnya à win-win solution.

5. Konflik “aftermath”
–> Konflik yang terjadi akibat dari tidak terselaikannya konflik yang
pertama.

PENYELESAIAN KONFLIK
Vestal (1994) menjabarkan langkah-langkah menyelesaikan suatu konflik meliputi: 1. Pengkajian, 2. Identifikasi, 3. Intervensi.
Pengkajian
1.Analisis situasi
2.Analisis dan mematikan isu yang berkembang
3.Menyusun Tujuan
Identifikasi
1.Mengelola perasaan
Intervensi
1.Masuk pd konflik yg diyakini dpt diselesaikan dg baik, lalu identifikasi hasil positif yg akan terjadi
2.Menyeleksi metode dlm meyelesaikan konflik

STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK
Strategi penyelesaian konflik dapat dibedakan menjadi 6, yaitu:
1. Kompromi/negosiasi à lose-lose situation
2. Kompetisi à win-lose
3. Akomodasi à cooperative
4. Smoothing
5. Menghindar
6. Kolaborasi à win-win solution

PERILAKU ORGANISASI

PENDAHULUAN
Pengorganisasian adalah salah satu fungsi manajemen yang mempunyai peranan penting. Melalui fungsi pengorganisasian, seluruh sumber daya yang dimiliki oleh organisasi akan di atur penggunaannya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Agar dapat melaksanakan fungsi pengorganisasian dengan baik, seorang manajer harus memahami berbagai prinsip pengorganisasian.
Slide 2

BATASAN FUNGSI PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian adalah langkah untuk menetapkan, menggolong-golongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok dan wewenang, dan pendelegasian wewenang oleh pimpinan kepada staf dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Berdasarkan defenisi di atas, fungsi pengorganisasian merupakan alat untuk memadukan (sinkronisasi) dan mengatur semua kegiatan yang ada kaitannya dengan personil, finansial, material dan tata cara untuk mencapai tujuan organisasi yang telah disepakati bersama.

MANFAAT PENGORGANISASIAN
1.Pembagian tugas untuk perorangan dan kelompok
2.Hubungan organisatoris antar manusia yang menjadi anggota atau staf sebuah organisasi.
3.Pendelegasian wewenang.
4.Pemanfaatan staf dan fasilitas fisik yang dimiliki organisasi.

LANGKAH-LANGKAH PENGORGANISASIAN
1.Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf
2.Membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan pokok untuk mencapai tujuan.
3.Menggolongkan kegiatan pokok ke dalam satuan kegiatan yang praktis.
4.Menetapkan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh staf dan menyediakan fasilitas pendukung yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya.
5.Penugasan personel yang cakap yaitu memilih danmenempatkan staf yang dipandang mampu melaksanakan tugas.
6.Mendelegasikan wewenang.

WEWENANG DALAM ORGANISASI
Wewenang adalah kekuasaan atau hak untuk memerintah atau meminta orang lain berbuat sesuatu. Wewenang seseorang dalam sebuah organisasi dibatasi melalui uraian tugasnya sesuai dengan fungsi, kedudukan staf di dalam sebuah organisasi.
1.Wewenang Lini (Line Authority) è Mengalir scr vertikal
2.Wewenang Staf (Staff Authority) è Mengalit ke samping
3.Wewenang Staf dan Lini è Paduan Lini & Staf

PENGEMBANGAN ORGANISASI
Pengembangan organisasi adalah upaya pihak manajer untuk mengembangkan stafnya dengan harapan akan lebih meningkatkan kapasitas organisasi yang dipimpinnya untuk memecahkan masalah.
Pengembangan organisasi terdiri dari 4 paket kegiatan yang dimulai dengan proses pengkajian (assessing) à Analisis SWOT, setting strategic and operational objectives, program atau product design), stake holders internal.

ORGANISASI SEBAGAI SISTEM SOSIAL
Organisasi sebagai wadah kerja sama manusia untuk mencapai tujuan bersama harus dapat dipahami sebagai sebuah sistem sosial karena sumber daya utamanya adalah manusia. Di dalam sebuah sistem sosial terdapat subsistem lain yang saling berinteraksi satu sama lain, yaitu subsistem hubungan antar manusia (social subsystem), subsistem administrasi (structural subsystem), subsistem informasi (decision making subsystem), subsistem ekonomi (technological subsystem). Di dalam subsistem inilah para manajer sebuah organisasi akan bekerja dengan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.

PERAN MANAJER DI DALAM ORGANISASI
1.Producer
2.Implementor
3.Inovator
4.Integrator

T E O R I  B E R U B A H

TEORI-TEORI PERUBAHAN
1. TEORI KURT LEWIN (1951)
*  Unfreezing        *  Moving         *  Refreezing

2. TEORI ROGER ( 1962)
*  Awareness        *  Interest        *  Evaluation        *  Trial        *  Adoption

3. TEORI LIPITTS ( 1973)
* Menentukan masalah
* Mengkaji motivasi & kapasitas perubahan
* Mengkaji motivasi change agent & sarana yang tersedia
* Menyeleksi tujuan perubahan
* Memilih peran yang sesuai dilaksanakan oleh change agent
* Mempertahankan perubahan yang telah dimulai
* Mengakhiri bantuan

SIFAT PROSES BERUBAH
1.Developmental Change
2.Spontaneus Change
3.Planned Change

STRATEGI MEMBUAT PERUBAHAN
1.Memiliki visi yang jelas
2.Menciptakan iklim atau budaya organisasi yang kondusif
3.Sistem komunikasi yang jelas, singkat, berkesinambungan
4.Keterlibatan orang yang tepat.
KUNCI SUKSES STRATEGI TERJADINYA PERUBAHAN YANG BAIK
1.Mulai dari diri sendiri
2.Mulai dari hal-hal kecil
3.Mulai sekarang, jangan menunggu

FAKTOR PENDORONG
–> Driving Forces
1.Kebutuhan Dasar Manusia
2.Kebutuhan Dasar Interpersonal
FAKTOR PENGHAMBAT
–> Restraining Forces
Menurut New dan Couilard (1981), faktor penghambat terjadinya perubahan adalah:
1.Adanya ancaman terhadap kepentingan pribadi
2.Adanya persepsi yang kurang tepat
3.Reaksi psikologis
4.Toleransi untuk berubah rendah
NB: Perubahan terjadi apabila salah satu kekuatan lebih besar dari yang lain.

ALASAN PERUBAHAN
Lewin (1951) mengidentifikasi alasan dlm melaksanakan perubahan, yaitu:
1.Perubahan hanya boleh dilaksanakan untuk alasan yang baik
2.Perubahan harus secara bertahap
3.Semua perubahan harus direncanakan, tidak secara mendadak
4.Semua individu yang terkena perubahan harus dilibatkan dalam perencanaan perubahan.
Alasan perubahan Lewin diperkuat oleh pendapat Sullivan dan Decker (1988), yaitu:
1.Perubahan ditujukan untuk menyelesaikan masalah
2.Perubahan ditujukan untuk membuat prosedur kerja lebih efisien
3.Perubahan ditujukan untuk mengurangi pekaryaan yang tidak penting

CHANGE AGENT
Saat melakukan perubahan  diperlukan seorang “change agent”, seorang agen sebagai pembaharu. Change Agent adalah seorang profesional yang ikut terlibat mempengaruhi keputusan untuk mengadakan perubahan
Agen pembaharu agar dapat ikut melakukan perubahan memiliki karakteristik peran sebagai berikut:
1.Agen pembaharu adalah seorang profesional
2.Agen pembaharu siap berada dipinggir, ia bukan anggota formal dari “target”
3.Meminimalisir resistensi dalam diri sendiri
4.Harus mampu memanfaatkan dirinya sendiri dan terus menerus mengadakan dialog pribadi serta menentukan suatu perubahan atas dasar motivasi pribadi
5.Dituntut untuk mampu bertindak sesuai nilai-nilai yang sedang diupayakan masuk ke dalam sistem nilai “target”.

FUNGSI CHANGE AGENT
1.Menghasilkan dan membangkitkan ide
2.Memperkenalkan perubahan dan inovasi
3.Membentuk iklim yang kondusif agar perubahan berlangsung efektif
4.Menerapkan serta mengevaluasi perubahan

MANAJEMEN MUTU

BATASAN MANAJEMEN MUTU
Program jaminan mutu/PJM (quality assurance program) adalah:
–> Suatu upaya yang dilaksanakan secara berkesinambungan, sistematis, objektif
dan terpadu, untuk:
  1. Menetapkan masalah mutu & penyebabnya berdasarkan standar yg telah ditetapkan
  2. Menetapkan & melaksanakan cara penyelesaian masalah sesuai dg kemampuan yg tersedia
  3. Menilai hasil yang dicapai
  4. Menyusun rencana tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu
Beberapa istilah tentang PJM:
1.Program Pengawasan Mutu – PPM (Quality Control Program – QCP)
2.Program Peningkatan Mutu – PPM (Quality Improvement Program – QIP)
3.Manajemen Mutu Terpadu – MMT(Total Quality Management – TQM)
4.Peningkatan Mutu Berkesinambungan – PMB (Continous Quality Improvement – CQI)

TUJUAN PROGRAM JAMINAN MUTU/PJM, ada 2 (dua) yaitu:
1.Tujuan antara adalah tujuan pengembangan mutu.
2.Tujuan akhir adalah meningkatnya mutu produk dan jasa pelayanan kesehatan.
MANFAAT PJM
1.Meningkatnya efektifitas pelayanan kesehatan yang dilaksanakan lembaga
2. Lebih terjaminnya efisiensi manajemen pelayanan lembaga
3.Masyarakat akan menerima produk dan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan
4.Para petugas kesehatan akan lebih terlindungi jika terjadi gugatan hukum
TAHAPAN KEGIATAN PJM
Terdapat 2 (dua) fase penting kegiatan PJM, yaitu:
1.Persiapan
2.Pelaksanaan

PERSIAPAN
1.Menumbuhkan komitmen pimpinan institusi
2.Membentuk tim atau gugus kendali mutu (GKM)
3.Menyelenggarakan pelatihan bagi staf GKM
4.Menetapkan batas wewenang, tanggung dan mekanisme kerja GKM
5.Menetapkan jenis dan ruang lingkup program (masalah) prioritas
6.Menyusun dan mensosialkan standar dan indikator PJM
PELAKSANAAN
1.Menetapkan masalah mutu pelayanan institusi
2.Menetapkan penyebab masalah mutu
3.Menetapkan cara penyelesaian masalah mutu
4.Melaksanakan cara-cara untuk menyelesaikan masalah mutu
5.Menilai hasil yang telah dicapai
6.Menyusun saran tindak lanjut

Jika kegiatan PJM sudah dilaksanakan, maka ada 4 hal pokok yang harus mendapat perhatian dari pimpinan organisasi, yaitu:
1. Berkesinambungan (continous quality improvement – CQI)
2. Sistematis
3. Objektif
4. Terpadu
SASARAN PJM
Ada 4 komponen pokok sistem pelayanan kesehatan yang harus dijadikan sasaran PJM, yaitu:
1. Komponen Masukan (input) pelayanan
2. Komponen Lingkungan (environment)
3. Komponen Proses (Process)
4. Unsur Keluaran (output)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI  PELAKSANAAN PJM
Jika sasaran sudah ditetapkan menggunakan pendekatan sistem, mutu pelayanan dapat dikaji dari output sistem pelayanan kesehatan. Output sistem pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh ketiga komponen sistem yang lain, yaitu:
1. Input (dana, tenaga, dan sarana)
2. Proses (tindakan medis dan non medis)
3. Lingkungan (kebijakan, organisasi dan manajemen

Add a comment August 20, 2010

DOKUMENTASI KEPERAWATAN

KONSEP DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Dokumentasi
–> Catatan otentik/warkat asli
–> Dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dalam hukum

Dokumentasi Keperawatan
–>Bukti catatan dan laporan perawat
–>Untuk kepentingan klien, perawat, tim kesehatan lain
–>Dalam pelayanan kesehatan
–>Dengan dasar komunikasi yang akurat dan lengkap secara tertulis
–>Tanggung jawab perawat.

KARAKTERISTIK STANDAR DOKUMENTASI
Karakteristik standar dokumentasi dilihat dari sudut pandang perawat.
–> Memberikan panduan dalam pertanggungjawaban profesional.
–> Meningkatkan kepuasan perawat
–> Memberikan kriteria hasil untuk evaluasi askep
–> Memberikan kerangka kerja yang sistematis untuk pengambilan keputusan dan praktik keperawatan.
Karakteristik standar dokumentasi dilihat dari sudut pandang klien
–> Memberi tahu ide tentang tanggung jawab kualitas askep kepada klien
–> Meningkatkan kepuasan klien
–> Refleksi hak klien

MODEL DOKUMENTASI KEPERAWATAN

Ada beberapa model dokumentasi keperawatan, yaitu:
a.SOR (Source – Oriented Record)
b. POR (problem- Oriented Record)
c. PROGRESS NOTES
d. CBE (Charting By  Exception)
e. PIE (Problem Intervention & Evaluation)
f. FOCUS

a. SOR (Source-Oriented Record)
–> catatan berorientasi pada sumber
–> Menempatkan catatan atas dasar disiplin orang atau sumber yang mengelola pencatatan.
–> Catatan berotientasi pada sumber ini ada 5 komponen, yaitu:
* Lembar penerimaan berisi biodata
* Lembar order dokter
* Lembar riwayat medik/penyakit
* Catatan perawat
* Catatan dan laporan khusus

KEUNTUNGAN SOR, YAITU:
1.Menyajikan data secara berurutan dan mudah di identifikasi
2.Memudahkan perawat untuk secara bebas bagaimana informasi akan dicatat
3.Format dapat menyederhanakan proses pencatatan masalah, kejadian, perubahan, intervensi, dan respon klien atau hasil.

KERUGIAN SOR, YAITU:
1.Potensial terjadi pengumpulan data yang terfragmentasi
2.Kadang mengalami kesulitan untuk mencari data seelumnya
3.Superfisial pencatatan tanpa data yang jelas
4.Memerlukan pengkajian data dari beberapa sumber untuk menentukan masalah dan tindakan kepada klien
5.Waktu pemberian asuhan memerlukan waktu yang banyak
6.Data yang berurutan mungkin menyulitkan dalam interpretasi/analisa
7.Perkembangan klien sulit di monitor.

b. POR (Problem-Oriented Record)
–> Catatan berorientasi pada masalah
–> Disusun berdasarkan masalah klien.
–> Integrasi semua data dari dokter, perawat atau tenaga kesehatan lain yang terlibat
–> POR terdiri dari 4 komponen, yaitu:
* Data dasar
* Daftar Masalah
* Daftar awal rencana asuhan
* Catatan perkembangan

** Data dasar
–> Berisi semua informasi yang telah dikaji dari klien ketika pertama kali masuk rumah sakit
–> Mencakup pengkajian keperawatan, riwayat penyakit/kesehatan, pemeriksaan fisik, pengkajian ahli gizi dan hasil laboratorium.

** Daftar Masalah
–> Berisi tentang masalah yang telah teridentifikasi dari data dasar
–> Diisi pertama kali oleh tenaga yang pertama bertemu dengan klien.
–> Mencakup masalah fisiologis, psikologis, sosio-kultural, spiritual, tum-bang, ekonomi dan lingkungan

** Daftar awal rencana asuhan
–> Ditulis oleh tenaga yang menyusun daftar masalah
–> Dokter menulis instruksinya, perawat menulis instruksi keperawatan
–> Perencanaan awal terdiri dari 3 bagian, yaitu:
# Diagnostik – dokter mengidentifikasi apa pengkajian diagnostik yang perlu dilakukan terlebih dahulu.
# Usulan terapi – dokter menginstruksikan terapi khusus berdasarkan masalah
# Pendidikan klien – dididentifikasi kebutuhan pendidikan klien bertujuan jangka panjang.

** Catatan perkembangan
–> Berisikan perkembangan/kemajuan dari tiap-tiap masalah yang telah dilakukan tindakan
–> Beberapa acuan catatan perkembangan,antara lain:
a) SOAP
Subyektif data, Obektif data, Analisi/Assesment dan Plan
b) SOAPIER
SOAP + Intervensi, Evaluasi, Revisi
c) PIE
Problem-Intervensi-Evaluasi

KEUNTUNGAN POR, yaitu:
1.Fokus catatan askep lebih menekankan pd masalah klien dan proses penyelesaian masalah dari pada tugas dokumentasi
2.Pencatatan ttg kontinuitas dari askep
3.Evaluasi dan penyelesaian maslah scr jelas dicatat
4.Data disususn berdasarkan masalah yang spesifik
5.Data yang perlu diintervensi dijabarkan dalam rencana tindakan keperawatan.

KERUGIAN POR, YAITU:
1.Kemungkinan adanya kesulitan jika daftar masalah belum dilakukan tindakan atau timbulnya masalah yang baru.
2.Dapat menimbulkan kebingungan jika setiap hal harus masuk dalam daftar masalah
3.SOAPIER dapat menimbulkan pengulangan yang tidak perlu
4.Perawatan yg rutin mungkin diabaikan dlm pencatatan jika flowsheet untuk pencatatan tidak tersedia
5.P (dlm SOAP) mungkin terjadi duplikasi dengan rencana tindakan keperawatan

Pedoman penulisan catatan SOAPIER
1)Rujuk daftar masalah
2)Beri nomor secara berurutan
3)SOAP ditulis untuk tiap masalah
4)Data relevan untuk masalah spesifik
5)Catatan sementara untuk masalah yg belum pasti
6)Data subyektif apa adanya
7)Bila bimbang, gunakan diagnosa keperawatan untuk kesimpulan keadaan klien
8)Informasi ttg keadaan fisik, status pddkn, status mental
Cara penulisan tergantung pd sistem dokumentasi yg berorientasi pada masalah atau sumber

c. Progress – Oriented Record
–> Catatan yang berorientasi pada perkembangan/kemajuan
1. Catatan Perawat
Catatan perawat tiap 24 jam meliputi informasi tentang:
a) Pengkajian
b) Tindakan keperawatan mandiri
c) Tindakan keperawatan delegasi
d) Evaluasi
e) Tindakan dokter tetapi mempengaruhi tindakan kep.
f) Kunjungan tim kes.

2. Lembar Alur (Flowsheet)
–> catat hasil observasi
–> pengukuran berulang
–> tidak naratif
3. Catatan pemulangan & ringakasan rujukan
–> Disiapkan bila pasien pulang/pindah
–> Guna untuk perawatan lanjutan
–> Penulisan dokumentasi pemulangan meliputi:

* Masalah kesehatan yg masih aktif
* Pengobatan terakhir
* Penanganan yg masih harus diteruskan
* Kebiasaan makan dan istirahat
* Kemampuan untuk asuhan mandiri
* Gaya hidup dan agama

d. Charting By Exception (CBE)
–> Sistem dokumentasi yg hanya mencatat scr naratif dari hasil temuan yang menyimpang dari keadaan normal atau standar.
KEUNTUNGAN CBE, YAITU:
1.Tersusunnya standar minimal untuk pengkajian dan intervensi
2.Data tdk normal jelas, mdh ditandai dan dipahami
3.Data normal tdk menggangu informasi lain
4.Hemat waktu
5.Duplikasi dpt dikurangi

KERUGIAN CBE, YAITU:
1.Pencatatan scr narasi sangat singkat
2.Sangat tergantung pada cheklist
3.Pencatatan rutin sering di abaikan
4.Catatan kejadian ada yg tidah didokumentasikan
5.Tidak mengakomodasikan catatan disiplin ilmu lain
6.Dokumentasi proses keperawatan tidak selalu berhubungan dengan adanya suatu kejadian

e. Problem Intervention & Evaluation (PIE)
–> Suatu pendekatan orientasi proses pada dokumentasi dengan penekanan pada proses keperawatan dan diagnosa keperawatan.
Karakteristik PIE, yaitu:
1.Proses dokumentasi dimulai pengkajian waktu klien masuk diikuti pelaksanaan pengkajian sistem tubuh tiap pergantian jaga (8 jam)
2.Data masalah hanya digunakan untuk askep jangka lama dg masalah kronis

3. Intervensi yg dilaksanakan dan rutin dicatat dlm flowsheet
4. Catatan perkembangan digunakan untuk pencatatan nomor intervensi keperawatan yg spesifik berhubungan dg masalah yg spesifik
5. Intervensi langsung thd penyelesaiain masalah ditandai dg “I” (Intervensi) dan nomor masalah klien yg relevan dicatat
6. Keadaan klien sbg pengaruh dr intervensi diidentifikasi dg tanda “E” (evaluasi) dan nomor masalah
7. Tiap masalah yg diidentifikasi dievaluasi minimal 8 jam (tiap ganti jaga)

KEUNTUNGAN PIE, YAITU:
1.Memungkinkan penggunaan proses keperawatan
2.Rencana tindakan dan catatan perkembangan dpt dihubungkan
3.Pemberian askep kontinu
4.Perkembangan klien mulai dr masuk sampai pulang dpt digambarkan dg mudah
KERUGIAN PIE, YAITU:
1.Tdk dpt digunakan utk pencatatan semua disiplin ilmu
2.Pembatasan intervensi yg tdk aplikatif utk bbrp situasi keperawatan

f. FOCUS
–> Disebut juga dg Process Oriented System
–> Menggunakan proses keperawatan dalam mengorganisir dokumentasi asuhan.
–> Semua data yg masuk dlm catatan perkembangan di atur dg menggunakan format D A R (Data, Action, Response)
D : Data Subyektif & Obyektif
A : Tindakan keperawatan yg segera atau yg akan dilakukan
R : Respon klien thd tindakan medis/keperawatan

KEUNTUNGAN FOCUS, YAITU:
1.Fokus memberikan struktur pd cttn dg mengelompokkan isi cttn perkembangan mjdi data, tindakan dan respon
2.Fokus meningkatkan dokumentasi proses keperawatan terutama evaluasi
3.Fokus meningkatkan pemikiran analitik dg mengharuskan perawat menganalisis data dan  menarik kesimpulan.
KERUGIAN FOCUS, YAITU:
1.Pencatatan Action dpt membingungkan, khususnya tindakan yg akan atau telah dilakukan
2.Perawat sering kesulitan dalam mengkonstruksikan catatan fokus dan isi catatan
KONSEP PENDUKUNG DOKUMENTASI KEPERAWATAN

Sebagai dokumen rahasia yg mencatat semua pelayanan keperawatan klien, catatan tersebut dapat diartikan sebagai suatu catatan bisnis dan hukum yang mempunyai banyak manfaat dan penggunaan.
Tujuan utama dari pendokumentasian adalah untuk:
1.Mengidentifikasi status kesehatan klien
2.Dokumentasi untuk penelitian, keuangan, hukum, dan etika, yang juga menyediakan:
–> Bukti kualitas askep
–> Bukti legal dokumentasi
–> Informasi thd perlindungan individu
–> Bukti aplikasi standar praktik keperawatan
–> Sumber informasi statistik
–> Pengurangan biaya informasi
–> Data perencanaan pelayanan di masa datang

Manfaat Dokumentasi:
Hukum, Jaminan mutu, Komunikasi, Keuangan, Pendidikan, Penelitian, Akreditasi.
Prinsip-prinsip Etik Keperawatan
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan, yaitu:
•Justice (asas keadilan)
•Autonomy ( asas menghormati otonomi)
•Benefience (asas manfaat)
•Veracity ( asas kejujuran)
•Fidelity (asas komitmen)
Standar praktik keperawatan, mengacu pada tahapan dalam proses keperawatan, yg terdiri dari 5 standar, yaitu:
(1) Pengkajian, (2) Diagnosa keperawatan, (3) Perencanaan, (4) Implementasi, dan (5) Evaluasi.

STANDAR I: PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Perawat mengumpulkan data ttg status kesehatan klien scr sistematis, menyeluruh, akurat dan berkesinambungan.
Kriteria Proses:
1. Pengumpulan data dilakukan dg wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan mempelajari data penunjang
2. Sumber data adalah klien, keluarga atau orang terkait, tim kes., RM.
3. Data yg dikumpulkan, difokuskan untuk mengidentifikasi:
a.Status kesehatan klien saat ini
b.Status kesehatan masa lalu
c.Status fisiologis – psikologis – sosial – spiritual
d.Respon thd terapi
e.Harapan thd tingkat kesehatan optimal
f.Resiko-resiko tinggi masalah

STANDAR II: DIAGNOSA KEPERAWATAN
Perawat menganalisa data pengkajian untuk merumuskan diagnosis keperawatan
Kriteria Proses:
1.Proses diagnosis terdiri dari analisis, interpretasi data, identifikasi mslh klien dan perumusan diagnosis keperawatan
2.Komponen diagnosis keperawatan terdiri dari masalah (P), penyebab (E), dan tanda atau gejala (S) atau terdiri dari masalah dan penyebab (PE)
3.Bekerjasama dg klien, dekat dg klien, petugas kesehatan lain untuk memvalidasi diagnosis keperawatan.
4.Melakukan pengkajian ulang dan merevisi diagnosis berdasarkan data terbaru.

STANDAR III: PERENCANAAN
Perawat membuat rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah dan meningkatkan kesehatan klien.
Kriteria proses:
1.Perencanaan terdiri dari penetapan prioritas masalah, tujuam dan rencana tindakan keperawatan.
2.Bekerjasama dg klien dalam menyusun rencana tindakan keperawatan
3.Perencanaan bersifat individual sesuai dg kondisi atau kebutuhan klien
4.Mendokumentasikan rencana keperawatan.

STANDAR IV: IMPLEMENTASI
Perawat mengimplementasi tindakan yg telah diidentifikasi dalam rencana asuhan keperawatan.
Kriteria proses:
1.Bekerjasama dg klien dlm pelaksanaan tindakan keperawatan
2.Kolaborasi dg profesi kesehatan lain untuk meningkatkan status kesehatan klien.
3.Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi mslh klien
4.Melkaukan supervisi thd tenaga pelaksana keperawatan dibawah tanggung jawabnya.
5.Menjasi koordinator pelayanan & advokasi thd klien utk mencapai tujuan kes.
6.Menginformasikan kpd klien ttg status kes. & fasilitas pelayanan kes. yg ada.
7.Memberikan pddkn kpd klien & klrga ttg konsep, keterampilan asuhan diri serta membantu klien memodifikasi lingkungan yg digunakannya.
8.Mengkaji ulang & merevisi pelaksanaan tindakan keperawatan berdasarkan respon klien.

STANDAR V: EVALUASI
Perawat mengevaluasi kemajuan klienrhd tindakan dlm pencapaian tujuan dan merevisi data dasar serta perencanaan.
Kriteria Proses:
1.Menyusun perencanaan evaluasi hasil dr intevensi scr komprehensif, tepat waktu dan terus menerus.
2.Menggunakan data dasar dan respon klien dlm mengukur perkembangan ke arah pencapaian tujuan
3.Memvalidasi & menganalisis data baru dg sejawat & klien
4.Bekerjasama dg klien, klrga untuk memodifikasi rencana asuhan keperawatan
5.Mendokumentasikan hasil evaluasi dan memodifikasi perencanaan.

IMPLIKASI LEGAL DALAM DOKUMENTASI

Implikasi Hukum Dalam Dokumentasi
Aturan dalam pencatatan dokumentasi, yaitu:
1. Hendaknya dpt memahami dasar hukum dari tuntutan malpraktek yg kemungkinan melibatkan peran perawat
2. Dpt memberikan informasi kondisi pasien scr tepat, dg jalan:
a. Catat proses keperawatan yg diberikan & kebutuhan utk kep. lbh lanjut
b.Catat evaluasi sedikitnya 1x tiap giliran jaga
c. Waspadai perubahan yg didapat pd status pasien, terutama kemunduran atau hasil yg tdk diharapkan.
3. Buat catatan singkat ttg komunikasi perawat dg dokter dan intervensi perawatan yg telah dilakukan.
4. Memperhatikan fakta-fakta scr tepat dan akurat mengenai penerapan proses keperawatan.
5. Memperhatikan situasi perawatan pasien dg jalan mencatat scr rinci masalah kesehatan pasien yg kompleks.

Hal – hal yg harus diperhatikan dalam pembuatan catatan dokumentasi:

•   Legal
•   Kesalahan
•   Kelalaian
•   Malpraktik
•   Standar Perawatan

•   Kewajiban
•   Pelanggaran
•   Kelalaian Kasual
•   Ganti Rugi
•   Liabilitas

Isu Legal dan Standar Praktik
Syarat dalam penulisan dokumentasi secara legal adalah:
* Tidak boleh dihapus menggunakan tipe-x atau sejenisnya
* Bila ada kesalahan, betulkan segera
* Yang dicatat hanya fakta, catatan perawatan jgn kosong
* Tulis dg tinta yg jelas
* Bila ada instruksi yg ragu, beri catatan perlu klarifikasi
* Hindari kalimat umum
* Mulai catatan dg waktu(tgl, jam), akhiri dg tanda tangan.

Beberapa situasi yg dapat menimbulkan tuntutan hukum dalam dokumentasi keperawatan:
* Kesalahan administrasi
* Kelemahan dlm supervisi diagnosa scr adekuat dan penggunaan alat
* Kelalaian dlm mengangkat/mencek benda asing stlh operasi
* Mengakibatkan klien mengacam luka
* Pemberhentian obat oleh perawat
* Tidak memperhatikan teknik anti septik yg diharuskan
* Tidak mengikuti peraturan dan prosedur yg diharuskan

4 (empat) elemen yg harus dibuktikan penuntut sebelum tuduhan dikenakan, yaitu:
* Melalaikan tugas
* Tidak memenuhi standar praktik keperawatan
* Adanya hubungan sebab akibat terjadinya cedera
* Kerugian yg aktual (hasil dari lalai)

DOKUMENTASI PENGKAJIAN

* Merupakan langkah awal dari tahapan proses keperawatan
* Bertujuan untuk mengumpulkan informasi dari Klien, membuat data dasar tentang klien, dan membuat catatan tentang respons kesehatan klien.
* Bersifat sistematis, komprehensif, akurat, terus menerus, dan berlanjut
Tujuan Dokumentasi Pengkajian, yaitu:
* Mengidentifikasi berbagai kebutuhan dan respons klien terhadap masalah y dpt mempengaruhi keperawatan.
* Konsolidasi dan organisasi informasi yg didapat dari berbagai sumber tentang masalah kesehatan klien shg dapat di analisis dan diidentifikasi.
* Ukuran dalam mencapai/mendapatkan informasi
* Mengidentifikasi berbagai macam karakteristik serta kondisi klien dan respon yg akan mempengaruhi rencana keperawatan.
* Menyediakan data yg cukup pd kebenaran hasil observasi thd respon klien
* Menyediakan data dasar pemikiran pd rencana keperawatan.

Jenis Dokumentasi Pengkajian
* Pengkajian Awal / Initial Assesment
* Pengkajian kontinu / Ongoing Assesment
* Pengkajian Ulang / Reassesment

Metode Dokumentasi Pengkajian
* Gunakan format yg sistematis
* Gunakan format yg telah tersusun
* Kelompokkan data-data berdasarkan model pendekatan yg digunakan
* Masukkan pernyataan yg mendukung klien
* Catat informasi tanpa biasdan opini pribadi
* Jabarkan hasil temuan dan observasi dg jelas
* Ikuti kebijakan dan prosedur yg telah ada untuk pencatatan pengkajian
* Tulis data secara ringkas.

DOKUMENTASI DIAGNOSA KEPERAWATAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Keputusan klinis mengenai seseorang, keluarga, atau masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses kehidupan yg aktual dan potensial
TIPE DIAGNOSA KEPERAWATAN
* Diagnosa Keperawatan Aktual
* Diagnosa Keperawatan resiko / Resiko Tinggi
* Diagnosa Keperawatan Kemungkinan
*Diagnosa Keperawatan Sejahtera
*Diagnosa Keperawatan Sindrom

METODE DOKUMENTASI DIAGNOSA KEPERAWATAN
* Gunakan format PES untuk semua masalah aktual dan resiko
* Catat diagnosa keperawatan resiko dan resiko tinggi ke dalam masalah atau format diagnosa keperawatan.
* Gunakan istilah diagnosa keperawatan yg dibuat dari daftar NANDA atau yg lainnya
* Mulai pernyataan diagnosa keperawatan dg mengidentifikasi informasi ttg data untuk diagnosa keperawatan
* Masukkan pernyataan diagnosa keperawatan ke dalam daftar masalah
* Hubungkan setiap diagnosa keperawatan ketika menemukan masalah perawatan
* Gunakan diagnosa keperawatan sebagai pedoman untuk pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

DOKUMENTASI RENCANA KEPERAWATAN

2 ( dua) TIPE DOKUMENTASI RENCANA KEPERAWATAN, YAITU:
* Traditionally designed care plans
* Standarized care plans

KOMPONEN RENCANA KEPERAWATAN
* Diagnosa yg diprioritaskan
# Menggunakan prioritas kebutuhan dasar manusia dari MASLOW (fisiologis, rasa aman, cinta & mencintai, harga diri, aktualisasi diri)
# Atau menggunakan prioritas spt; ancaman kehidupan, ancaman kesehatan dan prioritas yg aktual didahulukan dibanding potensial.

* Tujuan
# Hasil yg ingin dicapai untuk mengatasi masalah diagnosa keperawatan.
# Merupakan sinonim dari kriteria hasil
Ciri-ciri kriteria hasil:
# Tiap KH b.d tujuan yg telaj ditetapkan
# Hasil yg ditetapkan dlm KH, memungkinkan untuk dicapai
# Tiap KH adalah pernyataan satu hal yg spesifik
# Dapat di ukur, hasilnya dapat dilihat dan di dengar
# Menggunakan kata-kata positif
*Instruksi Perawatan
Suatu bentuk tindakan yg menunjukkan perawatan dan pengobatan khusus.

DOKUMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN

* Merupakan catatan tentang tindakan yg diberikan oleh perawat.
* Mencatat pelaksanaan rencana perawatan, pemenuhan kriteria hasil dari tindakan keperawatan mandiri dan tindakan kolaboratif.
2 (dua)  KOMPONEN TIPE INTERVENSI KEPERAWATAN
* Intervensi Perawatan terapeutik
** Pengobatan langsung
** Mencegah komplikasi
** Mempertahankan status kesehatan
Ex: Bersihan jalan napas tidak efektif
Intervensi terapeutik:
– Atur posisi klien untuk oksigenasi
– Ajarkan teknik batuk scr efektif
– Lakukan suction pd jalan napas

* Intervensi Surveilens
** Tidak langsung
** Setiap tindakan data harus dilihat kembali/survei data
Ex:
-Lakukan observasi tanda vital
-Lakukan pemeriksaan status neurologis
-Kumpulkan dan tes urin
-Lakukan pemantaua glukosa darah
-Lakukan pemeriksaan fisik
-Lakukan pemantauan jantung
-Lakukan pemantauan respirasi
-Lakukan pemantauan masukan dan keluaran.

DOKUMENTASI EVALUASI

* Catatan tentang indikasi kemajuan pasien thd tujuan yg dicapai
* Untuk menilai keefektifan perawatan
* Untuk mengkomunikasikan status pasien dari hasil tindakan keperawatan
TIPE DOKUMENTASI KEPERAWATAN
* Evaluasi formatif
* Evaluasi sumatif

STRATEGI DOKUMENTASI KHUSUS
Dokumentasi khusus à pencatatan ttg perubahan pd askep berdasarkan respon klien yg komprehensif pd t4 khusus, area perawatan dan populasi khusus.

Dokumentasi di Tempat Khusus
Dokumentasi di tempat khusus meliputi dokumentasi:
1.Perawatan akut
2.Perawatan jangka panjang
3.Perawatan komunitas

Dokumentasi di Area Perawatan Khusus
Dokumentasi di area perawatan khusus ini mencakup sistem dokumentasi:
1.Perawatan perioperatif
2.Perawatan gawat darurat
3.Perawatan kritis
Ad. 1. Dokumentasi di Perawatan Perioperatif
Meliputi dokumentasi preoperatif, intra operatif, dan pascaoperatif.
a.Dokumentasi perawatan perioperatif
–> Dokumentasi yang dilaksanakan pd catatan proses keperawatan sebelum operasi

–> Hal-hal yang didokumentasi adalah: pengkajian fisiologis, psikososial, pendidikan kesehatan preoperatif, lokasi operasi, tingkat respon, efek medikasi, dan tes diagnostik.
–>Tanda vital, pengkajian dan persiapan kulit, alat yang digunakan, pernyataan atau perilaku pasien, obat yang diberikan.
b.Dokumentasi Perawatan intraoperatif
–> Meliputi: Jenis prosedur operasi, waktu masuk, waktu anestesi, jenis anestesi dan insisi.
–> Catat juga restrain yang digunakan, alat pengontrol suhu dan alat pemantauan, adanya alergi, serta medikasi yang diberikan

–> Lokasi drain, kateter, balutan, total masukan dan keluaran, graft, prostesa (tipe ukuran), jaringan yang di angkat, status isolasi, dan klasifikasi luka.
–> Dokumentasi ini juga meliputi kondisi pasien ketika akan keluar dari kamar operasi, keadaan sirkulasi, keadaan insisi, nama anggota tim pebedahan dan lain-lain.
c. Dokumentasi Pascaoperatif
–> Meliputi pengkajian tentang fungsi respirasi, status kardiovaskuler, pengembalian kesadaran, memantau tanda komplikasi, responj psikososial, pengkajian lanjutan, diagnosa keperawatan.

–> Rencana keperawatan, intervensi dan evaluasi serta tindakan untuk mencegah bahaya pascaoperasi, rasa aman dan nyaman, keseimbangan cairan serta pencegahan infeksi dan tingkat aktivitas.
Ad. 2. Dokumentasi di Perawatan Gawat Darurat
* Dilaksanakan scr akurat, singkat, komprehensif.
* Menggunakan pedoman penulisan dg menentukan prioritas dokumentasi thd situasi di ruang kedaruratan.
* Mencatat aktivitas triage dan evaluasi awal, melengkapi dan mencatat survei primer dan sekunder, merumuskan dan mencatat diagnosa keperawatan, menyertakan informasi yang diperlukan dalam situasi resiko tinggi.

* Instruksi dokter tentang obat-obatan dan pengobatan lain dicatat dalam status klien.
* Dalam catatan harus dituliskan siapa penanggung jawab situasi gawat darurat.
Ad. 3. Dokumentasi di Perawatan Kritis
* Ciri kondisi kritis: memerlukan perawatan total, hemodinamikanya tidak stabil, memerlukan pemantauan yg terus menerus, restriksi intake dan out put, sakit yg berlebihan dan status neurologi yg tidak stabil.
* Tujuan dari rencana keperawatan ini ada 2 yaitu: menyelamatkan kehidupan dan mempertahankan kehidupan.

Standar komprehensif
1.Data dikumplkan secara terus menerus
2.masalah/kebutuhan yg teridentifikasi dan prioritasnya berdasarkan data yg terkumpul
3.Rencana keperawatan dirumuskan dg tepat.
4.Rencana askep diimplementasikan menurut masalah yg diprioritaskan

Standar Pendukung
1. Mendokumentasikan semua data yg diperlukan pada catatan pasien
2. Mencatat masalah yang aktual atau potensial dan menentukan prioritasnya dalam catatan pasien
3. Mencatat rencana askep di catatan pasien
4. Mendokumentasikan intervensi dlm catatan pasien
5. Mencatat hasil evaluasi dlm catatan pasien

6. Hasil askep dievaluasi secara terus menerus
DOKUMENTASI Populasi Khusus
Meliputi: dokumentasi populasi anak (pediatrik), dokumentasi populasi lansia, dokumentasi populasi perinatal dandokumentasi populasi psikiatrik.
Dokumentasi Populasi Anak
* Berfokus pada masalah pertumbuhan dan perkembangan
* Aspek biopsikososial dan spiritual anak
* Pengkajian keluarga, orang tua dan orang yg berpengaruh lainnya
* Kaji kegiatan anak bermain

Dokumentasi Populasi Lansia
* Perawatan yg diberikan di rumah sakit, di rumah dan di masyarakat.
* Dokumentasi ini meliiputi: perawatan lansia yg sehat, lansia yg perlu perawatan akut dan pasien yg perlu perawatan lama.
* Hal – hal yg pelu dicatat perubahan fisik, psikologis, masalah pasien, ringkasan medik, aktivitas keperawatan, komunikasi dg anggota keluarga atau orang yg di anggap penting.

Dokumentasi Populasi Perinatal
* Meliputi dokumentasi pd perawatan ibu, janin, bayi baru lahir dan keluarga.

* Dokumentasi perinatal meliputi dokumentasi antenatal, intranatal dan pascanatal.

* Berfokus pada pendidikan kesehatan, pencegahan cedera, dan pemulihan kesehatan.
Dokumentasi Antenatal
* Dokumentasi pd proses keperawatan masa kehamilan.
* Yang penting di catat adl riwayat kesehatan komprehensif

Dokumentasi Intranatal
* Dokumentasi proses keperawatan selama terjadinya proses kelahiran.
* Fokus pengkajian ini meliputi saat masuk rumah sakit, askep pd ibu, janin dan bayi baru lahir, pengkajian lanjutan, penkes.
Dokumentasi Pascanatal
* Dokumentasi proses keperawatan setelah terjadi proses kelahiran.
* Hal – hal yg didokumentasikan pd pascanatal adl masalah yg timbul setelah bayi baru lahir (tetanus neonatorum, gastroenteritis, hepatitis, dll).

Dokumentasi Populasi Psikiatri
* Dokumentasi populasi psikiatri mencakup kedaruratan akut, perawatan jangka panjang, rawat jalan, perawatan di rumah.
* Fokus pengkajian adl riwayat biopsikososial, spiritual, dan kultural.
* Data yg terkumpul hrs mencakup tingkat perkembangan, proses berpikir, tingkat ansietas, mekanisme pertahanan diri, tingkat harga diri, orientasi realitas, pola komunikasi keluarga, gaya hidup.

4 comments August 18, 2010
Tags:

Pages

Categories

Links

Meta

Calendar

April 2024
M T W T F S S
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930  

Most Recent Posts